Tuesday, March 7, 2017

Cara Mengembalikan Windows Photo Viewer di Windows 10

Ke mana perginya Windows Photo Viewer pada Windows 10? Pertanyaan itulah yang mungkin terlintas di benak Anda saat membuka file foto atau gambar di Windows 10. Iya, Windows 10 kini menggunakan aplikasi Photos versi anyar sebagai aplikasi penampil foto atau gambar default. Meski demikian, aplikasi Windows Photo Viewer ternyata masih ada sob, tidak dihapus dari Windows versi terbaru tersebut.

Photos Windows 10
Aplikasi Photos Windows 10

Masalahnya, Windows Photo Viewer hanya tersedia bagi pengguna yang melakukan upgrade Windows 10 dari Windows 7 atau Windows 8.1, sehingga untuk Anda yang melakukan fresh install Windows 10, hampir bisa dipastikan tidak akan mendapatkan Windows Photo Viewer.

Tenang sob, tak perlu resah apalagi gelisah. Anda bisa memasang dan menggunakan kembali Windows Photo Viewer di Windows 10. Seperti yang sudah disinggung pada paragraf pertama, Windows Photo Viewer memang tidak dihilangkan dari Windows 10 (hanya disembunyikan), namun butuh sedikit usaha untuk bisa digunakan kembali. Usaha apa yang perlu dilakukan untuk memunculkan kembali Windows Photo Viewer di Windows 10? Simak langkah-langkah mudah berikut ini.

Unduh file zip ini, ekstrak menjadi file WPV.reg, kemudian klik ganda file tersebut. Klik Yes saat pesan ini muncul, selanjutnya klik OK pada pesan selanjutnya.

Registry Editor

Successfully added


Klik kanan salah satu foto atau gambar yang ada di harddisk Anda (dalam kasus ini saya memilih foto kucing berformat png) > Open with > Choose another app.

Choose another app


Klik More apps untuk memunculkan lebih banyak aplikasi lalu cari dan pilih "Windows Photo Viewer".

More appsOpen this file


Beres sudah sob. Inilah penampakan Windows Photo Viewer di Windows 10.

Windows Photo Viewer
Windows Photo Viewer


Sebagai tambahan, bila Anda ingin menjadikan Windows Photo Viewer sebagai penampil foto default, jangan lupa untuk mencentang "Always use this app to open .png files" sebelum memilih "Windows Photo Viewer". Ulangi langkah tersebut untuk file gambar atau foto lainnya (seperti jpg, gif, bmp, dsb.). Selamat mencoba :) di  copas dari sini

Thursday, November 10, 2016

Font Arial VS Helvetica

Tidak enak tidak berarti tidak disukai…
Courier adalah huruf monospace1, yang kurang enak dibaca dibandingkan huruf semacam Arial yang jarak antar hurufnya proposional. Akan tetapi, Courier sudah terlanjur menjadi standar resmi untuk dokumen-dokumen tertentu. Screenplay (skenario film) contohnya, harus ditulis dengan font Courier 12 pt. 12 pt Courier New juga merupakan font resmi dokumen diplomatik Deplu AS, hingga tahun 2004, yang kemudian diganti menjadi Times New Roman 14pt.


terbaik tidak berarti terkenal….

Itu nasib Helvetica. Dirancang tahun 1957, Helvetica adalah typeface yang sangat populer hingga digunakan untuk logo perusahaan ngetop semacam Nestle, BASF, Panasonic dkk; dan juga disertakan dengan Apple MacOS. Tetapi pada tahun 1992, Microsoft ingin menyertakan font jenis sans-serif2 bersama Windows 3.1. Waktu itu, Windows baru saja punya fitur untuk menampilkan font True Type. Dengan alasan ekonomis, pilihan jatuh ke Arial yang mirip dengan Helvetica, dan lebih murah. Popularitas Windows akhirnya mengantar Arial menjadi ngetop. Jauh lebih ngetop daripada Helvetica, walaupun menurut para designer Helvetica lebih cantik. Apple pun akhirnya juga ikut mengikut-sertakan Arial dengan MacOS.

dan menjadi terkenal tidak berarti harus kreatif.
Pernah tahu bagaimana Times New Roman bisa dinamai Times New Roman? Tahun 1931 surat kabar Inggris The Times ingin mengganti huruf yang selama ini mereka pakai untuk mencetak koran. The Times menunjuk Stanley Morrison untuk merancang typeface baru. Hasilnya adalah typeface baru, jenis roman, untuk surat kabar The Times, yang kemudian diberi nama: Times New Roman. Huh, tidak kreatif sama sekali.

1 Typeface monospace yaitu jenis typeface yang jarak antar hurufnya sama. Misalnya huruf ‘i’, walaupun lebarnya lebih kecil daripada huruf ‘m’, tapi ruangnya sama dengan huruf ‘m’. Konsensus umum biasanya setuju kalau mata manusia merasa lebih nyaman melihat tulisan yang jarak tiap hurufnya proporsional
2 Typeface sans-serif adalah jenis typeface yang bagian ujungnya tidak ada lancip-lancipnya. Contoh: Arial, Tahoma, Verdana dkk. Sodaranya sans-serif adalah serif, seperti Times New Roman, Georgia dan Garamond, yang ada lancip-lancipnya di ujungnya gitu deeeh!

Font Gotham (mirip Arial)

Gotham Font

Gotham, font dari keluarga sans serif geometris. Font ini diciptakan oleh designer Amerika Tobias  Frere-Jones pada tahun 2000 yang terinpirasi dari gaya arsitektur signage--desain visual penunjuk arah, papan nama toko dan jalan di luar bangunan yang sifatnya sign--pada abab pertengahan dan sangat populer di New York. Sejak dibuat, font gotham sudah mulai digunakan pada tempat terkenal, poster kampanye, bahkan kampanye Obama pada 2008 menggunakan letter ini.
Huruf Gotham awalnya dibuat untuk majalah GQ--majalah pria Amerika yang mengupas soal, mode, budaya dan gaya hidup laki-laki--atas permintaan editor, yang ingin menampilkan jenis huruf
sans-serif dengan 'struktur geometris'. Sehingga font ini akan terlihat 'maskulin', baru, dan segar" untuk majalah mereka.
Font ini lebih bulat (geometris) dibandingkan Helvetica, dengan huruf yang berjarak jauh terpisah. Gotham terkesan hangat dan mudah dibaca sehingga lebih baik untuk korespondensi, namun tetap menyampaikan kehandalan dan keyakinan kepada pembaca.

Penelitian menemukan bahwa font Gotham dikaitkan dengan kepercayaan dan keberhasilan, sehingga sering digunakan dalam poster-poster kampanye politik.



Font Sabado typefamily mirip Arial

Nafont Free: Sabado typefamily, font gratis untuk headline



Sabado typefamily font sans serif gratis yang cocok untuk tulisan headline. Font yang mirip font Gotham didesain oleh Frank Hemmekam, desainer dari Belanda.


Font Sabado yang didesain oleh Frank terinspirasi dari model-model huruf Swiss yang modern. "Apa yang saya sukai tentang font ini adalah hurufnya yang tebal dan benar-benar menyerang keluar. Font ini pas untuk penggunaan dalam judul," ungkap Frank di akun Behance-nya.

Silahkan Donload Fontnya di sini Sabado Typefamily

Mengenal Jenis-jenis Font dan Kegunaannya

Mengenal Jenis-jenis Font dan Kegunaannya

Dewasa ini, semakin berkembangnya teknologi digital juga turut mendukung berkembangnya industri atau jenis-jenis font pendukungnya.
Nah, Berikut adalah 4 jenis font yang paling sering digunakan dalam tulisan digital.

Jenis Font Serif


Serif adalah jenis font dasar dalam dunia tipografi, karena memiliki busur elit atau goresan kecil pada setiap akhir hurufnya.
Busur elit itu dipercaya dapat membuat mata lebih nyaman saat melihat kumpulan huruf dalam jumlah banyak.
Itulah sebabnya jenis font ini sering digunakan oleh banyak profesional, mulai dari urusan menulis email hingga urusan mendesain secara profesional.
Macam-macam jenis font serif yang biasa digunakan adalah: georgia, times new roman, rockwell, perpetua, dan huruf-huruf sejenisnya.

Jenis Font San Serif


Jenis font san serif merupakan kebalikan dari jenis font serif. Kata “San” sendiri memiliki arti tanpa atau tidak.
Ini berarti jenis font serif adalah jenis font yang tidak memiliki busur elit atau goresan kecil pada setiap akhir hurufnya.
Jenis font ini biasa digunakan oleh para profesional guna menyampaikan ide presentasi, karya tulis ilmiah atau saat menulis buku. Ini karena desain dari san serif yang terlihat standar sehingga memberikan kesan netral pada pembacanya.
Macam-macam jenis font san serif yang biasa digunakan adalah: tahoma, univers, arial, arrial regular, arial black, dan huruf-huruf sejenisnya.

Jenis Font Script

Jenis-jenis font script |Pict by. choidonghoon.wordpress.com
Jenis-jenis font script |Pict by. choidonghoon.wordpress.com
Jenis font script adalah font yang lebih mengutamakan kesan perasaan kepada pembacanya.
Jenis font ini memiliki ciri yang khas seperti tulisan manusia pada umumnya, Seperti tulisan dari kapur, tulisan kaligrafi, atau bahkan tulisan anak-anak.
Macam-macam jenis font san serif yang biasa digunakan adalah: comic sans, mistral, lucinda, monotype, script brush, , dan huruf-huruf sejenisnya.

Jenis Font Dekoratif

Jenis font ini juga dikenal dengan nama font display dan font ornamental. Jenis font dekoratif memiliki ciri ornamental alam yang tinggi, sehingga sangat akan sangat cocok jika digunakan sebagai tag line atau judul.
Namun begitu, karena ornamentalnya yang tinggi jenis font ini kurang cocok jika digunakan sebagai body copy, karena akan membuat huruf-huruf yang ada saling bertabrakan atau tidak jelas terbaca.
Demikianlah artikel penulis tentang jenis-jenis font dan kegunaannya. Ingatlah untuk selalu menggunakan jenis font yang cocok dalam penggunaanya.
Karena berbeda jenis font maka berbeda juga kesan yang akan ditangkap oleh pembaca

Jenis Font

Assalamu alaikum, postingan kali tentang jenis-jenis font silahkan di simak dan di baca kalau kurang paham silahkan ke sumbernya .... oke...
Gambarss

  • FONT : COMIC
Font berjenis ini biasanya suka buat di komik komik seperti komik DC, nama fontnya = Seiber Space, Shaun The Sheep = Shaun The Sheep. Font jenis comic mudah ditemukan dan banyak. Bisa ditemukan di Font101, Dafont, Google. Contoh font Comic = Market, Comic Sans MS, Seiber Space, Shaun the Sheep, Final weeks, Cant Change the World, Chinacat, dsb #Masih banyak lagi.
  • FONT : FANCY
Font fancy adalah jenis font yang paling populer diantara ArtWorld. Font berjenis ini suka ditemukan di DeviantArt, Dafont, dan Google. Font seperti ini cocok untuk digunakan di Poster FF Fancy, editan Fancy, dll#Pokoknya semua yg pake kata ‘Fancy’ :D . Font ini memang paling populer, saking ke-populerannya, sampai sampai ditempat ArtDownload harus bayar. Ya, bayarnya itu pakai USD atau Dollar Amerika. Contoh font Fancy = Curlz, Im Bored, Storybook, Amazon, Diner, Harlow, Finals Week, Chickenhawk, dsb #Masih banyak lagi.
  • FONT : Script
Font script adalah jenis font yang suka digunakan untuk Cover FF bertema Sad, Horror, dll. Walaupun susah dicari, font ini banyak kegunaannya dan sangat langka. Dan biasanya Font berjenis script ini digunakan untuk menggambar tanda tangan artis. Contoh font Script : Satisfaction, Vivaldi, Viner Hand, Amazone, Edwardian, Jacoba, A Gentle Touch, You Make me Smile, Fiolex Girls, dsb #Masih banyak lagi.
  • FONT : Handwritting
Handwriting adalah jenis font yang bisa dikatakan fancy. Karena bentuknya mirip. Font handwriting biasanya itu hasil tulisan orang(Mirip dengan tulisan orang). Font ini cukup populer. Sama seperti font fancy dan sangat mudah ditemukan di ArtWorld seperti DeviantArt, Google, Font101, Dailyfont. Jenis handwriting ini juga suka digunakan di Poster FF Fancy, Editan, Banner, dll. Contoh font handwriting : Maritime Tropical, A Simple kind Of Girl, Pickandroll, Throw my hands up in the air, Ashley, You make me smile, Aishiteru, Angelina, dsb #Masih banyak lagi.
  • FONT : Ordinary
Ordinary. Jenis font yang lebih populer dari Fancy dan Handwriting. Font ordinary susah ditemukan alias langka. Hanya DeviantArt-lah yang suka mengeluarkan font Ordinary. Jenis font ini banyak digunakan di Editan / Header. Contoh font ordinary = Peneloppe Anne, Brainflower, Best Day Ever, Pinneapple Delight, Peach Sundress, Segoe Print, 101 Star Studded!, ALLSTAR, BUDMO JIGGLER, dsb #Masih banyak lagi.
  • FONT : Serif
Serif, pasti kalian sering mendengar / melihat kata ini di ArtWorld. Font serif biasanya terdapat di buku novel / karangan, note, dll. Font serif adalah jenis font pertama yang diciptakan *Walaupun saya gktau penciptanya :D *. Font serif sangat populer sebelum Fancy, Script, Handwriting, Ordinary, dan Comic diciptakan. Font serif juga font yang paling banyak digunakan walaupun bukan di ArtWorld. Jenis font ini bisa disebut dengan ‘Mbah buyutnya Semua jenis font’. Contoh font Serif : Times New Roman, Aharoni, Agency FB, Arial, Baskerville Old Face, Garamond, Berlin Sans, Bookman Old Style, Poor Richard, Calibri, Californian, Century, dsb #Masih banyak lagi.
  • FONT : Sans
Sans. Kalian udah gak asing lagi dengan nama font ini kan? Font sans adalah kawannya serif. Sans diciptakan bersamaan dengan serif dan tingkat kepopulerannya sama. Contoh – contoh font berjenis sans : Calibri, Arial, Broadway*termasuk, ya:D*, Agency FB, Radio Ranch, Comic Sans MS, AbeeZee, dsb #Masih banyak lagi.
  • FONT : Fancy Script
Fancy script. Kalian pernah mendengarnya?? Kalo pernah, berarti udah tau dong. Fancy Script adalah font yang tingkat kepopulerannya sedang. Gak langka, gak populer – populer amat😀 #Kidding. Contoh – contoh font Fancy Script : French Script, Im Bored, Saginaw, Ashley, Rose Thin, dsb #Masih banyak lagi
TTF : True Type Font
OTF : Open Type Font
Sekian jenis jenis font dari saya. Kalau aku ketemu jenis font lagi, aku tambahin disini ne😀 Semoga suka dan bermanfaat. Comment after reading, dan jangan CoPast without permission , cukup di re – blog ^

Tuesday, August 9, 2016

MENU NAVIGASI HORIZONTAL BERCABANG

MENU NAVIGASI HORIZONTAL BERCABANG Template default bawaan blogger biasanya minim sekali dengan widget-widget termasuk menu navigasi. Terkecuali jika kita mendownload sendiri template dari blog lain. Menu navigasi penting artinya untuk meningkatkan kunjungan ke blog kita, walaupun masih ada cara lain seperti menambahkan label, recent posts, related posts ataupun popular posts di blog kita. Menu navigasi biasanya terdiri dua macam; vertikal dan horisontal. Menu navigasi Vertikal atau menu navigasi lurus ke atas biasanya diletakkan di sidebar, sedangkan menu navigasi horisontal kita letakkan di atas judul posting atau di bawah header/judul blog.

memasang menu navigasi horizontal
menu navigasi horizontal bercabang

Membuat menu navigasi bisa dilakukan dengan berbagai cara, bisa memasukkan kode css ke dalam template, ini permanen tentunya, dan cara yang kedua cukup menambahkan widget dengan memasukkan kode tertentu ke dalam widget/gadget tersebut. Pada tutorial ini saya akan membuat menu navigasi horizontal dengan cara yang cukup mudah yang letaknya di bawah header.

Oke langsung saja bagaimana cara membuat menu navigasi horisontal bercabang,
Masuk ke akun blogger> Dasbor > tata letak > Tambahkan gadget > pilih HTML/Javascript, kemudian masukkan kode berikut ini. (Jangan lupa saat menambahkan gadget, pilih gadget yang di bawah header.)

cara menambahkan menu navigasi drop down bercabang
add menu navigasi



    <style>
    #menunavigasihorisontal {
        background: #848484;
        width: 100%;
   
        color: #FFF;
            margin: 10px 0;
            padding: 0;
            position: relative;
            border-top:0px solid #960100;
            height:35px; }

    #bb2nav {
        margin: 0;
        padding: 0;}
    #bb2nav ul {
        float: left;
        list-style: none;
        margin: 0;
        padding: 0;}
    #bb2navli {
        list-style: none;
        margin: 0;
        padding: 0;}
    #bb2nav li a, #bb2nav li a:link, #bb2nav li a:visited {
        color: #FFF;
        display: block;
       font:bold 12px Helvetica, sans-serif;
       margin: 0;
        padding: 9px 12px 11px 12px;
            text-decoration: none;
            border-right:0px solid #627AAD;}
    #bb2nav li a:hover, #bb2nav li a:active {
        background: #2E9AFE;
        color: #FFF;
        display: block;
        text-decoration: none;
            margin: 0;
        padding: 9px 12px 11px 12px;}

    #bb2nav li {
        float: left;
        padding: 0;}
    #bb2nav li ul {
        z-index: 9999;
        position: absolute;
        left: -999em;
        height: auto;
        width: 160px;
        margin: 0;
        padding: 0;}
    #bb2nav li ul a {
        width: 140px;}
    #bb2nav li ul ul {
        margin: -25px 0 0 161px;}

    #bb2nav li:hover ul ul, #bb2nav li:hover ul ul ul, #bb2nav

li.sfhover ul ul, #bb2nav li.sfhover ul ul ul {
        left: -999em;}
    #bb2nav li:hover ul, #bb2nav li li:hover ul, #bb2nav li li

li:hover ul, #bb2nav li.sfhover ul, #bb2nav li li.sfhover ul, #bb2nav

li li li.sfhover ul {
        left: auto;}
    #bb2nav li:hover, #bb2nav li.sfhover {
        position: static;}
    #bb2nav li li a, #bb2nav li li a:link, #bb2nav li li a:visited {
        background: #EDEFF4;
        width: 120px;
        color: #3B5998;
        display: block;
        font:normal 12px Helvetica, sans-serif;
        margin: 1px 0 0 0;
        padding: 9px 12px 10px 12px;
            text-decoration: none;
    z-index:9999;
    border:1px solid #ddd;

    -moz-border-radius:4px;
    -webkit-border-radius:4px;}
    #bb2nav li li a:hover, #bb2nav li li a:active {
        background: #627AAD;
        color: #FFF;
        display: block;}
    #bb2nav li li li a, #bb2nav li li li a:link, #bb2nav li li li

a:visited {
        background: #EDEFF4;
        width: 120px;
        color: #3B5998;
        display: block;
        font:normal 12px Helvetica, sans-serif;
        padding: 9px 12px 10px 12px;
            text-decoration: none;
    z-index:9999;
    border:1px solid #ddd;
        margin: 1px 0 0  -14px;}
    #bb2nav li li li a:hover, #bb2nav li li li a:active {
        background: #627AAD;
        color: #FFF;
        display: block;}

    </style>
    <div id='menunavigasihorisontal'>
              <ul id='bb2nav'>
                <li>
                  <a href='#'>Home</a>
                </li>
                <li>
                  <a href='#'>Tentang Saya</a>
                </li>
                <li>
                  <a href='#'>Contact</a>
                     <ul>
                        <li><a href='#'>Sub Halaman 1</a></li>
                        <li><a href='#'>Sub Halaman 2</a></li>
                        <li><a href='#'>Sub Halaman 3</a></li>
                      </ul>
                </li>
                <li>
                  <a href='#'>Daftar Isi ▼</a>                 <ul>
                    <li><a href='http://www.super-gaptek.com/2012/04/cara-membuat-menu-navigasi-horisontal.html'>
Sub Menu 1</a></li>
                    <li><a href='
http://www.super-gaptek.com/2012/04/cara-membuat-menu-navigasi-horisontal.html'>Sub Menu 2</a></li>
                    <li><a href='
http://www.super-gaptek.com/2012/04/cara-membuat-menu-navigasi-horisontal.html'>Sub Menu 3</a>
               
   <ul>
                    <li><a href='#'>Sub
Sub Menu 1</a></li>
                    <li><a href='#'>Sub
Sub Menu 2</a></li>
                    <li><a href='#'>Sub
Sub Menu 3</a></li>
                  </ul>

                  </li>
                  </ul>             </li>
          </ul>
        </div>



Pengaturan dan modifikasi;

1. Silahkan ubah warna background menu sesuai selera ditandai dengan kode seperti #2E9AFE

2. Untuk membuang cabang yang tidak dibutuhkan (mungkin terlalu banyak lihat kode berwarna biru 
                  <ul>
                    <li><a href='#'>Sub Sub Menu 1</a></li>
                    <li><a href='#'>Sub
Sub Menu 2</a></li>
                    <li><a href='#'>Sub
Sub Menu 3</a></li>
                  </ul>
bisa juga sobat tambahkan di item menu lainnya jika ingin.

3.  Masukkan alamat halaman atau postingan blog yang dikehendaki pada kode # .

4.  Perhatikan kode-kode yang sudah diberi warna saat menambah atau membuang item menu tertentu agar tidak error.


Oke saya kira sudah cukup jelas dan mudah, untuk live  demo silahkan buka di sini

Selamat mencoba.  

Update:

Buat sobat yang bermasalah saat memasang di elemen header cari kode berikut ini (warna merah):
<b:section class='header' id='header' maxwidgets='1' showaddelement='no'>
<b:widget id='Header1' locked='true' title='Sample Blog (Header)' type='Header'>
<b:includable id='main'>
ganti 1 menjadi 3 no menjadi yes sehingga menjadi seperti ini. 
<b:section class='header' id='header' maxwidgets='3' showaddelement='yes'>
Setelah itu pindahkan kode HTML/javascriptnya diatas atau di bawah elemen header.

Mendesain Amplop Undangan Pernikahan Dengan CorelDRAW

Sebenarnya untuk membuat desain undangan itu adalah murni dari kreatifitas Mas Bro sekalian atau sesuai dengan permintaan pemesan, langkah awal mungkin tutorial sederhana ini bisa membantu untuk mengembangkan ide kreatif dari Mas Bro;

1. Langka pertama, buat object kotak dengan Rectangle tool pada Toolbox;


2. Tekan tombol plus (+) pada Numpad atau Copy Paste untuk menggandakan object kotak, kemudian dengan tekan Shift sampeyan Drag (geser) ke dalam untuk mengecilkan object kotak;


3. Beri warna abu-abu (Fiil) pada object kotak luar dan beri warna putih (outline) pada object kotak yang dalam;


4. Selanjutnya Import foto Pre Wedding dari si pemesan Undangan, kemudian atur posisi foto;


5. Beri sedikit efect transparan pada sisi kanan foto dengan maksud untuk menghilangkan kesan perpotongan;


6. Select (pilih) kotak yang kecil (border) dan pada Toolbox pilih Shape tool kemudian geser node pada salah satu pojok kotak dan pada Property Bar pilih Scalloped corner, ketik teks dengan Text tool (artistic) yang diperlukan dan atur besarnya, dan buat lagi kotak agak kecil lagi untuk penempatan nama;  


7. Maka hasilnya akan seperti gambar dibawah, dan untuk isi sampeyan kembangkan sendiri, disarankan dan pengetikan isi menggunakan Artistic Text bukan Paragraph Text;


Demikian ... selamat berkreatifitas...

Wednesday, August 3, 2016

Membuat Tabel di CorelDraw

Membuat Tabel di CorelDraw 


  1. Buka aplikasi CorelDraw kesayangan anda, untuk menggunakan fitur ini mulai dari X4 ke atas.
  2. Klik pada icon Table di Toolbox atau Klik Table di menu utama  - Create new Table....Menu Tabel dan Toolbox Table Tool untuk Membuat Tabel di CorelDraw
  3. Jika melalui toolbox cara membuatnya langsung drag di lembar kerja kemudian drop di titik akhir, Jika melalui menu Table akan muncul jendele seperti berikut :Pengaturan Kolom dan Baris untuk Tabel di CorelDraw
  4. Silahkan atur jumlah baris pada Rows, dan jumlah Kolom pada Columns dan tentukan juga ukuran tinggi dan lebar tabel yang diinginkan kemudian klik OK sehingga tampil tabel yang anda buat tersebut di lembar kerja.
  5. Atur, masukan tulisan dan sesuaikan di bagian property bar tersebut. Background untuk mengatur warna tabel, kolom atau baris, border untuk mengatur ketebalan garis dan warna garis, di bagian Option ada pilihan Automatically Resize... agar ukuran cell otomatis menyesuaikan lebar ketikan/tulisan dan Sparated Cell borders untuk membarikan jarak antar cell pada tabel.Pengaturan pada Warna Tabel dan Border di CorelDraw
  6. Saat seleksi pada Cell atau pada tulisan, property barnya akan berubah seperti gambar di bawah
    Pengaturan Tulisan pada Tabel dan Pengaturan Baris atau Kolom
Untuk mengatur, memasukan tulisan gunakan Pictk Tool di pojok atas toolbox kemudian Klik 2X pada kolom yang ingin dimasukan tulisan.
Pengaturan lainnya:

  • Untuk mengatur Background Table / Kolom atau Baris silahkan seleksi dengan bagian kolom atau baris kemudian klik pada pallet warna atau pada icon background di propertybar
  • Untuk mengatur lebar baris klik pada garis tengah kemudian drag dan geser sesuai ukuran yang diinginkan kemudian lepas.


Demikian tutorial dasar membuat tabel pada CorelDraw dan semoga bermanfaa

Saturday, July 30, 2016

Membuat Nomor Halaman Otomatis pada CorelDRAW


Membuat Nomor Halaman Otomatis pada CorelDRAW

Mungkin sampeyan masih asing dengan membuat nomor halaman pada CorelDRAW, tidak seperti pada MS word yang memang sudah biasa kita gunakan, penomoran halaman atau page numbering pada CorelDRAW bisa dilakukan secara otomatis, dengan menggunakan macros bawaan dari CorelDRAW;


Sebagai contoh cara buatnya sebagai berikut;
Misal kita buat 4 halaman dengan klik tanda plus seperti gambar dibawah ini;



Selanjutnya pada Menu Bar > Tools > Macros > klik Run Macros...





Sehingga tampil kotak dialog Run Macros, lakukan langkah urut nomor;
1. Pada Macros in; pilih GlobalMacros (GlobalMacros.gms)
2. Pilih CorelMacros.PageNumbering
3. Klik Run





Sehingga muncul kotak dialog Page Numbering 3 tab; General, Font, Effects






Label Text; untuk mengatur penomoran, tanda # untuk menandai nomor, secara default cuma ada tanda "#" di form tersebut dan pada halaman akan tertulis 1,2,3,4,5,6,7,8, dst.... Namun jika kita memodifikasi, misalkan kita menginginkan halaman diawali 100# maka pada halaman anda akan tertulis 1001, 1002, 1003, 1004, dst... atau dimodifikasi seperti ini 100#00 maka yang akan tertulis di halaman nantinya adalah 100100, 100200, 10300, 100400, 100500, 100600, 100700, ... dst , untuk tanda * akan menampilkan jumlah halaman kita. Misal kita ingin menandai "halaman ini" dari "jumlah halaman". penulisannya seperti ini; # dari * halaman, maka yang muncul adalah 1 dari 4 halaman , 2 dari 4 halaman dst... nah sekarang sudah menguasai # dan * kan
Left Right Margin; Batas kiri dan kanan dokumen
Top Bottom Margin; Batas atas dan bawah dokumen
Clear Label; Untuk membatalkan perintah pemberian halaman / Page Numbering


Tab Font;





Font; untuk mengatur jenis font yang akan dipakai untuk penomoran Halaman
Font Alignment; untuk mengatur letak nomor halaman, misal kita pilih Bottom Center (Halaman akan ditaruh di bagian Bawah dan letaknya di tengah)
Font Size; mengatur ukuran besar kecilnya nomor halaman, atur sesuai selera
Font Color; mengatur warna nomor halaman, bisa merah, hitam, biru, untuk mengatur klik change color

Tab Effect;
untuk mengatur efek penomoran halaman. Jika sudah selesai klik Apply, lalu Exit untuk menutup kotak dialog Page Numbering


Maka apabila sampeyan buka satu persatu pada setiap halaman otomatis akan muncul nomor, seperti dibawah ini;





Selamat mencoba;

Fungsi Guidelines (garis Bantu) pada CorelDRAW

Fungsi Guidelines pada CorelDRAW

Guidelines adalah garis bantu yang dapat diletakkan di lokasi manapun dalam layer kerja untuk membantu penempatan objek.
Fitur ini terletak pada Menu Bar > View Guidelines


Langkah untuk menampilkan fitur tersebut sebagi berikut:
Arahkan mouse pada Ruler, kemudian geser ke area kerja CorelDRAW


Seperti ini;


Lepas Mouse, maka hasilnya akan berubah menjadi garis stri-strip berwarna merah;


Klik mouse pada tempat kosong, dan garis strip-strip akan berubah menjadi warna biru;


Untuk membuat Guidelines horizontal, arahkan mouse pada ruler bagian atas dan lakukan seperti langkah sebelumnya;


Sampeyan juga bisa membuat Guidelines lebih dari satu dengan langkah seperti diatas;


Sampeyan juga bisa memutar Guidelines dengan klik dua kali pada garis strip-strip;


Sebenarnya kerja Guideline tidak lepas dari Ruler, arahkan mouse pada perpotongan ruler vertikal dan horizontal, seperti gambar dibawah ini, kemudian drag ke area kerja;


Seperti ini;


Sehingga pada ruler akan tampil seperti gambar dibawah ini, selanjutnya sampeyan bisa membuat Guidelines berdasarkan ukuran pada ruler, dan sampeyan bisa mendesain dengan leluasa menggunakan garis bantu sesuai dengan ukuran yang sudah sampeyan setting sebelumnya;


Bekerja dengan garis bantu Guidelines sampeyan juga harus mengaktifkan Snap to GuidelinesPada Menu Bar > View;
Demikian.... Selamat mencoba; sumber